Selasa, 03 April 2018

Air Minum Isi Ulang dalam Galon

Air minum isi ulang dalam galon hampir semuanya tanpa merek produk. Nama perusahaan sebagian besar ada.

Standar galon yang dipakai adalah hanya botol Aqua. Galon merek lain tidak ada. Hal ini bukan satu-satunya. Karena boleh juga galon merek lain. Ukuran dan harga relatif sama.

Air minum isi ulang ini disasarkan kepada penjual makanan, snack, minuman, restoran, rumah makan, rumah makan padang, dlsb., Air minum isi ulang ini akan dikirim ke alamat pemesan. 

Pesanan ini dapat dilakukan dengan menghubungi Pak Hans di handphone/WA 0812 345 6789. 


Air Mineral

Air Mineral adalah air minum dalam kemasan dalam botol. Ada kemasan botol 330 ml, 600 mt, 1.500 ml. dan juga dalam bentuk gelas 100 ml.

Tersedia berbagai merek, antara lain: Aqua, Vit, Oasis, Ades, Cleo, Kristalyne, dan masih banyak merek lainnya. 

Harga bervariasi antara satu merek dengan merek lainnya. Dari harga rata-rata, ada 10 persen perbedaan harga di atasnya, dan ada yang 10 persen di bawahnya.

Semua air kemasan dalam botol tersebut dibungkus dengan kardus. Tujuannya, agar memudahkan dipindahkan.

Grogol Retail hanya melayani penerimaan pesanan melalui telepon. Tidak membuka toko.  Kecuali sudah menelepon terlebih dahulu, baru janjian barang diambil sendiri karena ada faktor mendesak.

Untuk pesanan, silakan menghubungi Pak Hans di handphone/WA 0822 5858 8909..


Senin, 02 April 2018

Telur Ayam Negeri


Telur ayam negeri dijual dengan berat/bobot satuan kilogram (Kg). Bukan dijual dalam butir, kecuali telur ayam kampung. Harga setiap hari bisa berbeda seperti kurs dollar. Naik turunnya harga ditentukan oleh pasokan telur pada hari itu.

Untuk mengetahui harga telur ayam kampung, dapat dilihat di Google. Seperti harga emas, walaupun sudah ada patokan di Google, harga realitis berbeda. Jika pembeli ngotot berpegang pada harga di Google, kadang penjual tertentu, bilang: beli saja di Google !! Ada juga penjual yang hanya mengatakan maaf harganya memang berbeda.

Sistem penjualan Jakpreneur adalah menawarkan door to door. Selain telur kami juga menawarkan aneka barang lainnya.

Bagi Anda yang membutuhkan telur ayam kampung atau telur ayam kampung, cukup menghubungi kami di handphone/WA 0812 345 6789.

Pembayaran bisa dilakukan COD, transfer bank. Alat pembayaran lain seperti OVO, DANA, Debit, Gopay, dlsb., akan disediakan berikutnya.

Anda bisa juga memesan 1/2 kg telur ayam negeri atau sistem butiran juga dilayani.



Jangan Lupa Peluk Pasangan Anda Hari Ini

PELUKAN  sangat penting untuk diberikan kepada pasangan Anda saat di rumah atau saat pasangan
Anda sedang membutuhkan semangat.

Minggu, 01 April 2018

Kehamilan Muda dan Berbagai Masalahnya

Pertanyaan Nuni Yulius (nuni-nay@yahoo.com): Dokter Tan, saya (32) hamil 8 minggu. Putri pertama berusia 2,8 tahun. Dia lincah, sehat dan jarang sakit. Dia dapat ASI 8 bulan, diteruskan soya sampai usia 1,5 tahun karena alergi.

Di kehamilan kedua ini sangat bermasalah dari segi makanan. Saya menolak banyak makanan, nasi, roti, sayur, daging, tempe, ikan. Cuma susu dan cairan yang masuk tanpa terpaksa.

Saya tersiksa karena tidak bisa membaui bawang, seledri, kol dan beberapa sayuran lain. Melihat daging semur langsung muntah. Sesekali makan sayur mentah, atau masak setengah matang, nyaris tanpa bumbu.

Kalaupun bisa makan sayur mentah jenisnya terbatas (kacang panjang, tauge, timun, terung, lettuce) dan hanya dengan garam, nasi sangat sedikit.

Saya sama sekali menolak ikan, daging, ayam. Pernah saya coba, saya muntah hingga masuk RS karena dehidrasi. Rasanya gerak saya terbatas.   

Dokter Tan bisa kasih saran, kiranya makanan apa aja yang baik untuk kehamilan saya ini? Saya takut janin saya kekurangan gizi. Terima kasih Dokter.

Jawaban Dr Tan Shot Yen, M.Hum: Jeng Nuni, saya mohon maaf karena baru sekarang pertanyaan Anda mendapat giliran tayang. mudah-mudahan kehamilan Anda jauh membaik, menjelang trimester kedua.  

Seraya mengetik jawaban ini, saya sungguh-sungguh tersenyum karena Anda tidak sendirian, kehamilan saya pun memasuki usia minggu ke 9-10. Heboh ha..ha..ha. Kabar baiknya, saya jadi benar-benar menghayati dan merasakan yang saya tulis sebagai 'saran' sekaligus pengalaman nyata.

Mulai pada kehamilan muda disebabkan peningkatan hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang diproduksi jaringan kehamilan yang memperbanyak diri membuat plasenta yang sehat.

Kabar baiknya, hCG yang cukup kuat mengibaratkan pertumbuhan jaringan kehamilan yang berkembang baik. Sebagai catatan, hCG bukan tanda pasti kehamilan (tanda pasti tentunya dengan bantuan alat seperti USG untuk melihat janin secara langsung), karena hCG pun diproduksi besar-besaran oleh kelainan kandungan yang disebut Choriocarcinoma, suatu keganasan yang gejalanya sangat mirip kehamilan (dikenal sebagai hamil anggur).

Karena itu USG di awal kehamilan sangat penting. Dengan USG yang sensitif, detak jantung janin terdeteksi sejak kehamilan 6 minggu!

Puncak hCG minggu ke 8-10 kehamilan, setelah itu merosot cepat, karena plasenta mengambil alih produksi kadar hormon progresteron untuk mempertahankan kehamilan melalui hPL (human Placental Lactogen). Begitu hCG menurun, mual biasanya mereda.

Saya bisa merasakan ketidaknyamanan yang Anda alami, apalagi setelah 17 tahun 'absen' dari kehamilan. Saat sahabat menelepon atau menanyakan kabar, saya menjawab sambil meringis, "oh, baik, setiap hari saya naik kapal pesiar..." Ya, begitulah memang rasanya. tak hanya mual, mirip mabuk laut!

Ada resep jitu untuk mengatasi ini. Kunyah jahe sedikit! (bukan permen jahe, karena begitu gula pada permen diserap darah, mual Anda menjadi-jadi).

Baik hamil atau tidak, kita harus tetap memenuhi prinsip pola makan sehat, seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Semua berasal dari sumber yang terbaik (lihat tulisan-tulisan saya terdahulu tentang contoh berbagai menu). 

Bukan kebetulan apabila tubuh Anda menolak nasi tapi sangat welcome dengan lalapan termasuk selada (lettuce) seperi yang Anda sebut. Semua sayur lalap dan buah segar adalah karbohidrat terbaik dan Anda tidak menyangkal kodrat alam. 

Jon Herring (Editorial Director dari www.totalhealthbreakthroughs.com, konsultan beberapa perusahaan penerbit kesehatan dan penulis Your Best Health Under the Sun bersama Dr Al Sears) menggambarkan manusia abad ini sebagai stoneagers living in space age, artinya secara cetak biru kromosom (DNA pembawa sifat keturunan tubuh manusia sekarang dibandingkan leluhurnya di zaman batu 99,9% masih sama. padahal, saat ini kita hidup di era teknologi antariksa. Artinya, bukankah makanan kita semestinya sama?

Tapi kita mengonsumsi banyak hal yang jauh berbeda dengan nenek moyang. Bahkan menyangkalnya (Kita pasti sering mendengar," Lho, makan sayur? Nasinya bagaimana? Mana bisa kenyang? Karbohidratnya mana?").

Kenyataannya, ketika leluhur kita masih memetik sayur, makan buah (sayur dan buah adalah karbohidrat, karena dicerna menjadi gula!) dan 'nangkap hewan' mereka terbukti tangguh yang berumur panjang, bertubuh tegap dan bertenaga besar.

Namun karena teknologi dan 'pinter'-nya orang, diwarnai nilai perdagangan, terjadi pergeseran besar-besaran atas makanan manusia. Yang dahulu tidak dikenal, bahkan Tuhan tidak pernah membuatnya, kini dijadikan jargon 'makanan normal'.

Sehingga untuk kembali menyentuh makanan alaminya lagi (karena yang bukan pemberian Tuhan akhirnya terbukti menimbulkan masalah). Kita malah seperti 'disuruh mengubah pola makan'. Wah, jadi kacau sekali, bukan?

Cegah Kecacatan
Banyak penelitian menjelaskan keterkaitan kecacatan janin dengan gaya hidup ibu selama kehamilan. 'Bermandi" matahari bahkan melakukan tatapan (sun gazing) tepat saat matahari menyingsing selain meraup provitamin D3, kita juga secara alamiah menikmati 'makanan alam' berupa biophoton seperti yang ditangkap tanaman berklorofil dengan melakukan asimilasi. 

Bukan berarti manusia juga berasimilasi layaknya tumbuhan, tapi seluruh sel tubuh kita membutuhkan biophoton itu untuk kelangsungan kesejahteraan hidupnya, bahkan dapat disejajarkan pada kesehatan jasmani-spiritual seseorang. (www.sunlightenment.com)

Jadi, apabila begitu banyak berita yang kita dengar tentang bayi-bayi terlahir cacat, maka saatnya kita hentikan dengan mampu menjawab pertanyaan: Mengapa hal itu terjadi? Bukan hanya kewalahan menyediakan sarana mengatasi masalah yang sudah terlanjur timbul. Mau sampai kapan?

Jika gaya hidup selama masa kehamilan tidak dijadikan agenda penting oleh sektor pelayanan kesehatan untuk menjadi pendidikan bagi perempuan Indonesia, maka akan makin banyak anak-anak yang lahir cacat.

Menghindari cacat bayi bukan hanya tentang memeriksakan kehamilan secara teratur. Pemeriksaan kehamilan di posyandu, puskesmas yang serba terbatas hanya mencatat tekanan darah, berat badan, keluhan fisik bila ada, dan laboratorium sederhana. Mana mungkin mendeteksi cacat janin?

Seandainya terdeteksi adanya kecacatan dalam pemeriksaan kehamilan canggih pun, apakah aborsi menjadi jalan keluarnya? Kita lalu semua berhadapan dengan masalah moral dan etik serta tujuan manusia bereproduksi.

Kecacatan muncul sejak pertama kali pembuahan, pembelahan sel, justru ketika si ibu belum sadar dirinya hamil, karena belum terlambat haid (kehamilan sudah terjadi 14 hari sebelum taksiran tanggal haid berikutnya!)  

Marilah kita refleksikan bersama: Apa menjadi penganan ibu hamil selama ini? Sarapan nasi dan mi bukan pilihan menghasilkan janin sehat.

Sudah saatnya para cendekia dan dokter menghadapi masalah kecacatan calon generasi berikut dengan banyak penelitian, misalnya seperti apa sih profil pangan ibu hamil kita? Seberapa banyak sayur dan buah segar menempati porsi besar keitmbang makanan seadanya, tanpa pengetahuan tentang pola makan sehat sebenarnya.

Atau mereka kelompok rentan yang terpengaruh iklan produk teknologi pangan (dengan iming-iming 'untuk wanita hamil'), ketimbang bebas memilih hasil alam sebagai makanan sesungguhnya yang harganya terjangkau!  

Bagaimana kebiasaan buruk suami, seperti merokok? Istri-istri second-hand smoker (perokok pasif) mempunyai kecenderungan melahirkan bayi cacat, bayinya itu sendiri merupakan cermin third-hand smoker (perokok pasif tahap ketiga!)

Begitu pula sea food yang selama ini diberi mitos 'makanan super untuk calon anak pinter' kenyataannya banyak hewan laut terpolusi logam berat di laut atau pesisir. Atau ditambah dengan makanan pelet buatan manusia atau proses memasaknya salah (dibakar pula langsung di atas api dengan olesan margarin, semua menjadi pemicu sel kanker nomor satu).

Waspadai Kenaikan Insulin

Betul sekali saran dokter Anda, lebih baik makan porsi kecil, asal sering. Kabar baiknya, Anda tidak membuat insulin yo-yo. Setiap 'kemasukan' karbohidrat sekaligus banyak (apalagi dalam kualitas tinggi nilai glikemik indeksnya/cepat diubah menjadi gula) seperti turunan gula, terigu, beras dan  pati maka insulin Anda akan melejit. 

Kehamilan adalah masa yang sangat sensitif dengan kenaikan insulin. Insulin yang meningkat mendadak menyebabkan banyak penyulit, termasuk tekanan darah tinggi, eklampsia (biasanya disertai pembengkakan kaki, kenaikan tekanan darah, sakit kepala dan berakibat fatal pada persalinan), bahkan memberi pengaruh ke janin.

Gula darah ibu yang sering dipacu tinggi menghasilkan janin yang tidak sehat, karena kualitas nutrisi dalam darah ibu yang dialirkan melalui plasenta menjadikan janin 'terbiasa' seperti kualitas kesehatan ibunya yang amburadul.

Bayi terlanjur 'obese' alias bertubuh besar (tidak sehat) sejak di kandungan, pembuluh darah, otak, saraf dan organ penting lainnya 'tidak bekerja secara prima'. Apalagi setelah lahir, dibesarkan dengan gaya hidup yang 'non alamiah' pula, termasuk penggunaan susu formula makanan padat bubuk kaleng, seperti iklan katanya 'sumbernya alami'. Apa yang alami bila dibungkus kaleng dan kemasan aluminium foil?

Susu bukan makanan ibu hamil. Susu yang layak dikonsumsi manusia adalah ASI, hingga usia 2 tahun.

Ibu hamil mengonsumsi makanan sehat bergizi, nantinya mampu menghasilan banyak ASI bukan karena minum susu. Zaman penjajahan kita tidak mengenal susu, namun ibu-ibu zaman itu justru ASI-nya deras, bahkan hingga menyusui anaknya ke-8!

Protein komplet diperoleh dari variasi makanan dalam lauk sehari-hari. Minta dokter memberi suplemen vitamin B6 yang dapat membantu mengatasi mual. Dalam 24 jam, pasti ada masa-masa di mana kita tidak mual. Kejarlah kesempatan itu untuk makan.

Saya memahami berbagai sensasi aneh selama kehamilan. Bahkan saya mengalami rasa air tawar yang 'aneh di lidah'. Bisa celaka seandainya tidak paham. Bisa jadi 'pelarian' saya ke minuman aneh yang tak layak konsumsi.

Jangan lupa, berbagai sup dan soto (yang tidak berbumbu harum merangsang) adalah sahabat terbaik selama masa mual. Saya tak pernah menumis bumbu untuk sup. Cukup kaldu ayam kampung diberi kembang tahu, jamur kuping, sedikit tomat dan seledri serta suwiran ayam (atau dibuat bola-bola kecil, dicincang halus, beri lada-garam, dengan sendok teh dibulatkan langsung cemplung!)

Garang asem ayam pilihan terbaik saat nafsu makan sedang 'low bat'. Begitu pula ikan asam padeh gaya Minang, 'lautan merah' tomatnya memberi rasa segar. Sayur bening daun katuk dengan jagung muda menu wajib paling tidak seminggu sekali sebagai teman makan sepiring campuran salad dengan banyak tomat ceri dan irisan alpukat. 

Urap kacang panjang mentah dengan toge dan bayam sehat sekali. Makan 5 kali sehari bukanlah dosa dan tidak akan gemuk berlebihan, asal paham apa yang dimakan.

Barang cemilan yang hanya mengandung gula dan rasa gurih seperti donat, kue, biskuit (walaupun dengan iming-iming 'gandum'!), apalagi es krim dan berbagai kue asing. Ini konyol karena penyuluhan ibu-ibu hamil di negara asing dari mana penganan itu berasal justru menitikberatkan pada konsumsi sayur dan buah dari alam.

Hamil bukan berarti makan 'untuk dua orang'. Hanya karena 'lidah yang sedang kepingin' bayi dijadikan alasan. Ujung-ujungnya ibu hamil menjadi gembrot, padahal bayi lahir pun bisa jadi bobotnya kurang!

Ada satu kiat mengatasi mual yang tidak ada hubungannya dengan makanan: Carilah kegiatan menyenangkan! Ambil selop datar, topi jerami, baju terusan longgar berwarna cerah yang nyaman, berdandan dan berjalanlah ke mal! Anggap Anda artis yang sedang hamil dan nampak cantik, berbelanja berbagai sayur dan buah sehat. 

Atau seperti saya, melakukan pekerjaan penuh 'greget' dan menjadi 'gayeng', mual pun terlupakan! Selamat merayakan kebahagiaan menjadi ibu, bersama saya!

'Kiamat' Warung Madura Bilang Tak Lagi 24 Jam

KEBERADAAN Warung Madura yang hampir ditemukan di setiap persimpangan jalan, bahkan gang pemukiman warga belakangan menjadi perbincangan ram...