MESKIPUN pemerintah belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun dipastikan akan mempengaruhi harga bahan-bahan kebutuhan pokok di pasaran. Apalagi menjelang bulan suci Ramadhan tentunya kebutuhan pokok terutama telur, bawang, dan cabe akan naik secara drastis, sementara daya beli masyarakat sangat minim.
Kemampuan daya beli masyarakat tersebut dengan harga melejit tinggi seharusnya membuat pemerintah menekan harga sembako ini sehingga masyarakat tidak menjerit dengan harga yang terjadi di pasaran. Kenaikan harga pangan ini jadi masalah klasik yang selalu terjadi setiap tahun. Kenaikan harga sembako memang sudah menjadi trend pada wàktu tertentu seperti pada menjelang Ramadhan dan Lebaran, serta Natal dan Tahun Baru.
Kenaikan ini terjadi lantaran kebutuhan masyarakat yang meningkat, dengan kenaikan sekitar 10-15 persen. Ditambah lagi semua kebutuhan pangan pokok secara bersamaan naik karena memang masih ketergantungan kepada impor. Daging sapi karena kita memang bergantung pada Australia, kemudian beras kita juga masih impor, minyak goreng CPO-nya mengikuti harga acuan dunia.
Karena permasalahan ini perlu diselesaikan secara terintegrasi. Intan pun berharap pemerintah menghasilkan kebijakan yang tidak memberatkan rakyat. Jadi, intinya bahwa untuk kebutuhan pangan pokok harus bisa ada kemandirian pangan. Dari mulai petani, distribusi sampai dengan retail tingkat akhir itu harus menjadi concern pemerintah untuk tidak membebani rakyat dari harga produksi sampai dengan harga jual di retail akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar