Kata maaf tidaklah mahal, apalagi seringkali ditemui dalam percakapan sehari-hari. Namun, soalnya menjadi lain begitu dihadapkan pada keadaan yang serius akibat melakukan kesalahan fatal, yang terjadi adalah, seringkali mulut terkunci rapat untuk berucap kata maaf.
Benarkah laki-laki yang didudukkan pada posisi superior, makanya merupakan mahluk yang sulit mengucap kata maaf !
Menurut Rahmitha P. Soendjojo, psikolog di Jakarta, memang ada yang mengatakan bahwa, kata maaf ternyata sulit diucapkan oleh pria dibanding wanita. Sekalipun belum diketahui risetnya, namun diakui oleh Rahmitha, faktor karakteristik laki-laki dan secara norma sosial, telah membuat pria selalu didudukkan pada posisi lebih superior, sehingga membuat dia sulit berucap kata maaf. Belum lagi, tekanan gengsi atau kekuasaan, yang merupakan penghalang lain yang membuat pria kian sulit berucap maaf. Bisa jadi, hal itu disebabkan bahwa hidup di dalam masyarakat, yang mengukur status dengan sukses materi belaka, sehingga berakibat, seorang itu tak punya waktu untuk mengenal diri dan menerimanya. Akibat lainnya, seseorang itu hanya mau menerima kualitas positif. Yang kemudian terjadi, seorang itu menahan diri dalam meminta maaf demi menjaga gengsi dan menghindari rasa malu. Karena dengan mengakui kesalahan yang diperbuat, seakan menunjukkan kelemahan diri. Padahal, berucap maaf itu, merupakan bentuk terapi memulihkan memburuknya hubungan antar manusia.
Meski demikian, jelas Rahmitha, tak berarti bahwa pria menjadi sulit untuk berucap maaf. "Contohnya, pria akan memilih yang lain di luar kata maaf sewaktu membuat suatu kesalahan. Misalnya, dengan tingkah laku. Dan bila pun dengan kata-kata, tetapi dipilih kata lain seperti, "Aku menyesali" atau "Ini keteledoran saya".
Pendidikan Orangtua
Bisa mengungkap rasa senang, tidak senang rasa marah dan rasa kecewa, permintaan maaf dan sebagainya itu, sebenarnya bisa dipelajari, jelas Rahmitha. "Malah sebenarnya, bisa diajarkan dan ditanamkan semenjak usia kanak-kanak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar